Seringkali aku dengar, kalau cinta itu soal kompromi. Seringkali juga aku coba memikirkan maknanya seperti apa. Tapi semakin dipikirkan, semakin banyak pertanyaan, apakah kompromi itu sesederhana yang dibayangkan? Nyatanya, pasangan yang sudah bersama puluhan tahun pun masih sering bertengkar soal hal-hal kecil. Lalu, gimana dengan mereka yang baru memulai hubungan? Apakah mereka benar-benar siap untuk berkompromi? Kompromi, katanya, adalah tentang "kita." Bukan lagi sekadar "aku" atau "kamu." Tapi apa arti "kita" kalau di dalamnya masih ada ego yang terus beradu? Mungkin karena itulah, kompromi sering dianggap sebagai seni—sesuatu yang tidak memiliki rumus pasti untuk dilakukan. Secara Teori Interpersonal menurut Hendrick, C., & Hendrick, S. S. (2002) . Close Relationships: A Sourcebook, kompromi bisa dimaknai tentang sebuah komunikasi efektif dan keterbukaan (self-disclosure) yang bisa dijadikan landasan bagi keintiman dan kepuasan hubung...